TANJUNGPINANG (HK) – Menjadi kota yang memenangkan piala Adipura adalah, tentunya satu kebanggaan bagi warga Kota Gurindam, terutama institusi yang menaungi masalah sampah. Yakni dinas lingkungan hidup (DLH).
Adipura bukan sekedar piala, akan tetapi memiliki nilai prestisius suatu daerah yang berhasil mendapatkannya, serta terus menjaganya supaya tetap bersih dan asri.
Baru-baru ini Kota Tanjungpinang menjadi salah satu kota, yang berhasil menyabet piala Adipura tersebut.
Namun sayang, pada kenyataannya warga Kota Tanjungpinang masih banyak yang belum mengerti dengan kehadiran bank sampah. Sehingganya, masih ada warga yang membuang sampah secara sembarangan atau liar.
Seperti yang terjadi di beberapa titik pinggiran jalan raya, dan termasuk di jalan Logistik BT 9, dan ditepi jalan Batu Naga, walaupun sudah ada bak sampah. Namun ada saja sampah-sampah berserakan ditepi jalan yang akan merusak pemandangan. Sehingga menimbulkan bau busuk.
Menanggapi hal ini, Sutarjo, selaku Kabid DLH Kota Tanjungpinang, yang menangani terkait sampah menerangkan, persoalan sampah harus ditangani secara komprehensif, dan melibatkan stakholder, serta seluruh warga, agar peduli dengan masalah ini.
“Pada prinsipnya, untuk kebersihan di jalan protol, DLH sudah menunjuk petugas sapu jalan untuk membersihkannya secara rutin. Dan DLH melalui petugas kebersihan, juga rutin melakukan goro untuk menangani sampah liar, dan juga untuk jalan-jalan selain protokol,” ungkap Sutarjo.
Contoh, sebutnya, Seperti di perumahan, DLH berkoordinasi dengan pihak kelurahan, RT dan RW setempat, untuk menangani sampah seperti itu. Pada prinsipnya, masalah sampah harus ditangani secara komprehensif secara bersama-sama.
Terkait hal itu, ia juga menilai kesadaran masyarakat masih kurang untuk membuang sampah pada tempatnya. Sehingga, akan menimbulkan masalah dan kotornya lingkungan.
“Ini yang kita pahami, dan DLH juga sudah melakukan kegiatan sosialisasi dibeberapa kelurahan terkait bank sampah maupun terhadap bagaimana cara pengelolaan sampah dan penanganan sampah, dengan tujuan agar kota kita ini bersih dari sampahsampah liar,” ucapnya.
Disinggung soal penyediaan bak sampah, Sutarjo menjawab, pemerintah kota (Pemko) Tpi melalui DHL telah mendata beberapa titik sampah liar, kurang lebih ada sekitar 44 titik.
“Maka, kontainer atau bak sampah akan ditempatkan secara bertahap. Tentunya hal ini disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang ada,” singkatnya. (CW07).