TANJUNGPINANG (HK) – Pemerintah Provinsi Kepri memastikan bahwa pemerintah pusat meminta agar percepatan pembangunan Bandara Busung dapat dirampungkan pada akhir 2023.
Demikian disampaikan Gubernur Provinsi Kepri, H. Ansar Ahmad S.E., M.M. di Tanjungpinang, Kamis (27/1).
Yang mana, menurut Ansar pada akhir 2023, pembangunan Bandara Busung dipastikan harus bisa selesai, sesuai program yang sudah diagendakan.
“Kita diminta Pusat harus menyelesaikan pembangunan Bandara Busung di Tahun 2023,” jelas Ansar.
Nantinya lanjut Ansar, dengan rampungnya Bandara Busung serta pembangunan Jembatan Batam-Bintan berjalan, maka kita yakin akan mempercepat masuknya investasi di Provinsi Kepri.
“Tak hanya investasi, pasti akan dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan ekonomi Kepri lainnya,” tambah Ansar lagi.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mendorong pembangunan Bandara Busung di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), dapat diselesaikan tahun 2023 untuk mendukung percepatan pembangunan dan pemulihan ekonomi.
Menurutnya, Presiden Joko Widodo menyambut baik investasi swasta di kawasan tersebut.
Dia akan mendukung proyek tersebut, termasuk dalam hal Izin Konsesi dan Izin Badan Usaha Bandar Udara.
“Saya minta ke manajemen agar segera menyelesaikan pada tahun 2023 sehingga bisa mendorong investasi lain,” kata Menhub, dalam kujungan kerjanya di Kawasan Industri Lobam, Bintan, Senin (24/1) lalu.
Seluruh investasinya, mulai dari kepemilikan lahan hingga pembangunan fisik dimodali pihak swasta dengan total investasi Rp10 triliun.
Hingga saat ini, bandara tersebut sudah memiliki 3.000 meter landasan pacu, dari target sepanjang 3.600 meter.
“Bandara bertaraf internasional ini diharapkan dapat memacu investasi lain di sekitarnya,” ujar Budi.
Menhub menyarankan, BIIE bisaberkolaborasi dengan “international bay” dalam rangka menarik wisatawan luar negeri untuk datang berkunjung ke Bintan, melewati bandara ini.
“Bandara itu sejak awal dirancang untuk menunjang pariwisata dan industri di Bintan. Selain itu, didesain mampu menampung pesawat berbadan lebar,” katanya.
“Bandara ini harus berkolaborasi dengan internasional “player” yang memiliki kemampuan pergerakan wisatawan mancanegara. Seperti Eropa, China, dan Jepang,” ujarnya.
Sementara itu, Sekda Bintan Adi Prihantara menyampaikan bahwa bandara ini menjadi harapan baru bagi Bintan. Selain menopang geliat pariwisata yang ada,” ujar dia.
“Bandara ini dapat membuka lowongan pekerjaan yang cukup besar untuk masyarakat Bintan. Kalau bandara ini sudah jadi dan beroperasi, tentu ada ‘multiplier effect’ ekonomi bagi daerah Bintan,” ucap Sekda Adi Prihantara. (Efr)