TANJUNGPINANG (HK) – Untuk mencegah berkembangnya kasus stunting terhadap anak, Walikota Tanjungpinang (Tpi), Hj Rahma menggelar silaturahmi dengan seluruh kader posyandu wilayah kerja Tanjungpinang Barat, dan Bukit Bestari, Jumat (27/1/2023), di Aula Kantor Walikota Tpi, Jalan Senggarang.
Untuk mencegah stunting tersebut, maka ibu hamil perlu memastikan kecukupan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhannya selama masa kehamilan dan perlu rutin melakukan pemeriksaan di tenaga kesehatan, agar dapat mendeteksi kemungkinan infeksi yang dialami, sehingga dapat mencegah infeksi berlanjut hingga akhirnya kondisi anak kembali normal.
Selain Walikota, acara itu juga dihadiri Kepala Puskesmas Tanjung Unggat, dr. Aldi Nafri, Kepala Puskesmas Sei Jang, dr. Faisal, Kepala Puskesmas Pancur, dr. Delfi, serta kepala dinas kesehatan Kota Tanjungpinang, yang diwakili oleh kabid kesehatan masyarakat.
Dalam silaturahmi tersebut, Rahma, menguji dari pengetahuan para kader posyandu tentang stunting, supaya kader posyandu paham dan sigap terhadap gejala gejala stunting. Karena, kader posyandu memiliki peran penting membantu pemerintah, dalam menekan kasus stanting dan juga berperan membantu kesehatan masyarakat sekitar.
“Kader posyandu harus paham betul tugas dan fungsi kader posyandu, supaya dapat bekerja sesuai dengan tugas dan totalitas. Tidak hanya datang dan pulang begitu saja, tanpa tau gejala stunting pada anak. Kader posyandu harus paham apa itu stunting dan siap ditanya,” ujar Walikota Rahma.
Rahma juga berterimakasih kepada kader yang berkenan hadir, karena sangat membantu kepala puskesmas sampai jajaran medis kota Tanjungpinang. “Saya ucapkan terimakasih kepada kader posyandu yang selama ini telah membantu, karena bantuan ini sangat membantu para kepala puskesmas sampai jajaran medis di kota Tanjungpinang.” ucapnya.
Rahma menerangkan, sebagai kader posyandu harus paham dengan kondisi anak yang mengalami stunting, dan jika kader menemukan kasus stunting pada anak, dapat melaporkan langsung kepada petugas puskesmas.
Sebagaimana diketahui, sekarang ini terdapat sebanyak 416 kasus stunting di Wilayah Kota Tanjungpinang, sehingga sangat diperlukan penanganannya secara cepat, tepat dan terdata.
Diketahui pada saat hari gizi nasional pada Rabu (25/01) pemerintah pusat mengkampanyekan penekanan stanting di Indonesia. (cw07)