Total Jadi 3.277 orang, Status Tanggap Darurat Ditetapkan 21 Hari.
MENTAWAI (HK) – Jumlah pengungsi gempa M 6,4 di Kepulauan Mentawai kembali bertambah menjadi 3.277 orang. BPBD Kepulauan Mentawai mencatat, tambahan pengungsi sebanyak 951 orang berasal dari Desa Simatalu.
“Ada data tambahan pengungsi dari Desa Simatalu sebanyak 951 orang. Laporan kami terima tadi pagi,” ungkap Kepala BPBD Kepulauan Mentawai Novriadi, Rabu (31/8).
Sebelumnya pengungsi yang tercatat hanya di Desa Simalegi sebanyak 2.326 orang. Pengungsi tersebar di tujuh dusun, terbanyak di Betaet Utara dan Selatan masing-masing sebanyak 528 dan 704 orang.
Novriadi menjelaskan, sejak Selasa (30/8) kemarin, pemkab menetapkan status tanggap darurat bencana selama 21 hari. Status ini untuk memudahkan penanganan gempa, termasuk penanganan pengungsi dan pendataan kerusakan akibat gempa.
“Stok pangan sudah mulai menipis tentu kita perlu perlakuan khusus. Itu kenapa lebih mudah jika statusnya adalah tanggap darurat,” kata Novriadi.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kepulauan Mentawai Amir Ahmari mengatakan, bantuan logistik telah disalurkan ke beberapa desa di Kecamatan Siberut Barat. Selasa kemarin, 2 ton beras dan 40 dus mi instan dikirimkan ke Dusun Bojo, Dusun Limu, dan Dusun Saikoat di Desa Simatalu.
Bantuan selanjutnya segera dikirimkan menggunakan Kapal KLM Nade. “Hari ini atau besok kami akan antar logistik bantuan dari BNPB ke kecamatan melalui kapal Nade, semoga cuaca di laut bagus,” katanya.
Sementara itu suasana di tempat pengungsian, para pengungsi mulai beraktivitas seperti biasa. Namun, pada malam hari, mereka kembali menginap ke tempat pengungsian.
“Sesuai imbauan dari pusat, warga yang mengungsi sudah diperbolehkan kembali ke rumah masing-masing. Namun sorenya mereka tetap ke pengungsian, tidur malam di pengungsian. Siangnya kembali beraktivitas seperti biasanya,” kata Jaret. Kepala Desa Simalegi, Rabu (31/8).
Jaret menambahkan, kondisi tenda darurat di lima dusun lainnya di Siberut Barat masih memerlukan kebutuhan pokok seperti tikar, selimut, hingga logistik. Pasalnya, hingga Rabu pagi ini, dari tujuh dusun terdampak di Siberut Barat, kata Jaret, baru dua dusun yang terjangkau distribusi logistik. (kump)
Sumber: Kumparan