BATAM (HK) – Polda Kepri bersama Forkopimda Kepri dan Batam melakukan apel gelar pasukan operasi ketupat seligi-2023 di Dataran Engku Putri Batam Center dan dipimpin langsung Kapolda Kepri Irjen Pol. Drs. Tabana Bangun. Senin (17/4).
Operasi ini dilakukan guna memastikan, kesiapan dalam mengamankan seluruh rangkaian arus mudik dan arus balik lebaran 1444 Hijriah. Untuk di Provinsi Kepri sebanyak 1.561 personel diterjunkan.
Yakni yang terdiri dari 252 personel Polda Kepri, 467 personel Polres/Ta Jajaran, dan 842 personel yang terdiri dari TNI serta stakeholder. Dalam Operasi ketupat seligi – 2023 ini disiapkan 55 Pos, yang terdiri dari Pos pengamanan, Pos pelayanan dan Pos terpadu.
“Ini sebagai wujud sinergi Polri dengan instansi terkait untuk menjamin situasi Kamtibmas dalam keadaan aman dan terkendali pada Perayaan Idul Fitri 1444 H/2023,” kata Kapolda Kepri Irjen Pol. Drs. Tabana Bangun.
Dia meminta kepada personil yang bertugas untuk melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh, kedepankan langkah-langkah humanis, dan pastikan ketersediaan perlengkapan operasi.
“Kawal arus mudik dan arus balik dengan baik, berikan informasi lalu lintas terkini kepada masyarakat serta perkuat sinergitas antara petugas pengamanan sebagai salah satu kunci keberhasilan Operasi Ketupat Seligi-2023”, ujarnya.
Operasi ini yang dilaksanakan selama 14 hari mulai dari 18 April sampai 1 Mei 2023, dengan fokus pengamanan adalah tempat-tempat obyek keramaian, baik masjid, tempat wisata, pusat perbelanjaan, terminal, pelabuhan maupun bandara.
“Kegiatan ini juga merupakan wujud nyata sinergitas Polri dalam mengamankan mudik dan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 H/2023 M,” tuturnya.
Selesai melaksanakan Apel Gelar Pasukan, Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan, mengatakan untuk wilayah Provinsi Kepri yang merupakan Kepulauan, juga menggandeng BMKG untuk mendapatkan update informasi cuaca dan gelombang di laut yang berguna bagi kapal-kapal penumpang.
“Fokus kita dalam arus mudik ini adalah transportasi laut namun juga pengamanan di tempat-tempat ibadah, tempat keramaian dan wisata tetap dilakukan termasuk rumah-rumah yang ditinggalkan mudik oleh masyarakat,” ungkapnya. (dam)