BATAM (HK) — Taman Miniatur Rumah Adat yang berlokasi di Golden City, Bengkong Laut, merupakan salah satu tempat wisata yang dulunya ramai dikunjungi. Namun, saat ini minat pengunjung untuk mengunjungi rumah adat tersebut menurun.
Berdasarkan pantauan Harian Haluan Kepri pada Senin (24/06/2024), keadaan tempat wisata tersebut sangat terabaikan.
Beberapa miniatur rumah adat di sana mengalami kurangnya perawatan, seperti cat yang sudah pudar dan terdapat lumut di beberapa bagian.
Bagian paling belakang dari tempat tersebut juga tidak diperhatikan kebersihannya, dan beberapa jalan sudah menyatu dengan tanah.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Muhammad Zein menyatakan bahwa menurutnya tempat tersebut adalah destinasi wisata yang seharusnya mendapat perhatian lebih untuk kondisinya.
“Menurut saya dikarenakan tempat tersebut merupakan destinasi wisata yang seharusnya, harus lebih di perhatikan untuk keadaannya.” ungkap Zein saat dijumpai di daerah Golden City, Bengkong Laut, pada Senin (24/6/2024).
“Kami tidak dapat memberikan pendapat terkait hal tersebut karena tempat tersebut bukanlah bagian dari ranah kami. Tempat tersebut merupakan milik pengelola swasta. Namun, jika pihak pengelola membutuhkan bantuan dari pemerintah terkait saran, kami siap membantu dalam hal tersebut,” jelasnya.
Selain itu, salah seorang pengunjung, Hendri, yang dulunya sering mengunjungi miniatur rumah adat tersebut, menyatakan bahwa saat ia kembali untuk mengunjunginya, keadaannya tidak terawat dengan baik.
“Terakhir saya mengunjungi tempat wisata rumah adat yang ada di Golden City itu sekitar beberapa bulan yang lalu bersama dengan saudara saya yang datang ke Batam,” ungkapnya.
Hendri menjelaskan bahwa saat ini kondisi miniatur rumah adat tersebut menunjukkan kurangnya perhatian dari pihak pengelola, sehingga kebersihan dan keadaan rumah adat tersebut sangat terabaikan.
“Jika dibandingkan dengan dulu sangat berbanding jauh ya, karena pada saat itu masih asri dan terjaga. Namun, untuk saat ini untuk tempatnya kelihatan kurang terawat dan kebersihannya tidak terjaga,” paparnya.
Ia pun berharap agar pihak pengelola memperhatikan tempat tersebut.
“Saya berharap dari pihak pengelola bisa memperhatikan kondisi tempat wisata rumah ada tersebut. Karena yang datang ke Batam bukan hanya wisata lokal, Namun wisata Non lokal juga. Dan terlebih tempat wisata tersebut merupakan tempat pengenalan budaya yang bisa diperlihatkan oleh wisatawan lokal & non lokal,” tambahnya.
Saat Harian Haluan Kepri melakukan pantauan, pihak pengelola tidak dapat ditemui untuk dimintai keterangan terkait. (CW01)