Menu

Mode Gelap
Kampanye Perdana, Paslon Cermin Serukan Kerja Sama dengan Masyarakat untuk Kemajuan Natuna Perubahan Nama Bawa SDN 007 Sekupang ke Arah Prestasi dan Inovasi Cen Sui Lan dan Jarmin Gelar Diskusi Kelautan Bersama Nelayan Batu Hitam SDN 002 Sekupang Rayakan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan Semangat Kebersamaan BPI KPNPA RI Laporkan Dugaan Korupsi Pengadaan Bonsai Perkim Lingga ke Kejati Kepri Pelita di Ujung Senja: Kisah Japia’ah Menantang Derita

BERITA TERKINI

Sistem Penyaluran Pupuk Subsidi Bakal Diubah

badge-check


					Sistem Penyaluran Pupuk Subsidi Bakal Diubah Perbesar

JAKARTA (HK) — Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mengatakan Pemerintah mempertimbangkan mengubah sistem penyaluran pupuk bersubsidi. Hal ini menyusul adanya kelangkaan pupuk di petani.

Kiai Ma’ruf mengatakan, pemberian subsidi pupuk kepada para petani disalurkan sesuai nama dan alamatnya agar tepat sasaran.

“Kalau sistem ini kurang efektif, maka akan diubah, yaitu mencari cara yang paling efektif supaya pupuk itu diterima ke tangan yang berhak. Jadi, siapa yang berhak menerima itu sesuai data by name by address,” ujar Kiai Ma’ruf dikutip dari siaran pers BPMI Sekretariat Wakil Presiden, Jumat (11/8/2023).

Namun demikian, apakah ada opsi penggantian pupuk dalam bentuk tunai, Wapres menyampaikan jika pemerintah belum mematangkan pembahasan mengenai kemungkinan- kemungkinan tersebut.

“Apakah nanti dalam bentuk uang, itu belum, belum sampai ke sana,” ujarnya.

Kiai Ma’ruf menyebutkan sempat ada usulan agar bantuan dari pemerintah diberikan secara tunai. Namun, ada pertimbangan lebih jauh mengenai risiko uang yang tidak digunakan sesuai dengan peruntukannya.

“Kalau dulu bantuan tunai itu memang iya. Waktu itu ada usulan supaya diberikan dalam bentuk tunai kepada masyarakat,” ujarnya.

“Walaupun ada pikiran kalau dalam bentuk tunai nanti tidak dibelikan beras, tapi dibelikan rokok gitu kan,” katanya.

Disisi lain, kata Kiai Ma’ruf, terdapat kelebihan apabila bantuan diberikan secara tunai, yaitu tidak perlu menyiapkan kantong beras dan dapat menghidupkan warung-warung kecil yang ada di lingkungan masyarakat.

“Tapi setelah dipertimbangkan, kemudian lebih efektif, lebih bagus. Tidak perlu menyediakan kantong berasnya, tidak perlu juga harus diangkut dari satu daerah, sehingga bisa membeli berasnya di warung-warung sekitarnya, juga menghidupkan warung kecil,” ujarnya.

“Dan ternyata itu lebih efektif dan lebih sampai kepada yang berhak,” tambahnya.

Karenanya, dia memastikan pemerintah akan mengambil langkah terbaik dalam melakukan antisipasi kelangkaan pupuk di kalangan petani.

“Pupuk ini sedang dipertimbangkan dan saya kira akan diambil cara yang terbaik. Kalau itu yang terbaik, tentu akan diambil,” ujarnya.

Sumber: Republika

Baca Lainnya

SDN 002 Sekupang Rayakan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan Semangat Kebersamaan

5 Oktober 2024 - 09:24 WIB

Perjuangan Amrizal: Pedagang Pecah Belah Keliling yang Tak Kenal Lelah

4 Oktober 2024 - 15:47 WIB

Dukung Ekonomi Kreatif Lebih Maju, Pertamina Hadirkan 20 UMKM di INACRAFT 2024

4 Oktober 2024 - 14:49 WIB

Harga Minyak Dunia Naik Tipis Efek Ketegangan di Timur Tengah

4 Oktober 2024 - 14:42 WIB

187 Anggota Dewan Absen Paripurna Penetapan Pimpinan MPR

4 Oktober 2024 - 14:26 WIB

Trending di BERITA TERKINI