BATAM (HK) – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam, Kepulauan Riau menyebutkan sektor manufaktur elektronik menjadi penyerap tenaga kerja terbanyak di Kota Batam.
Ketua Apindo Kota Batam Rafky Rasyid di Batam, Kamis (26/10/2023) mengatakan lebih dari 60 persen serapan tenaga kerja pada sektor manufaktur elektronik.
Ia menambahkan dengan tingginya serapan tenaga kerja pada sektor manufaktur, pihak pemerintah dinilai perlu memberikan perhatian lebih agar dapat menjaga dan meningkatkan perekonomian di Kota Batam dari sektor tersebut.
“Jadi kalau pemerintah ingin menekan pengangguran sebenarnya ya itu cukup dengan mendorong sektor ini (manufaktur) jangan sampai turun. Ketika sektor manufaktur itu tetap meningkat, maka itu juga dia akan menyerap tenaga kerja yang banyak,” kata Rafky.
Menurutnya, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai, salah satunya pergeseran pada pola perekrutan tenaga kerja karena relatif tingginya upah minimum di Batam.
Dengan begitu, banyak perusahaan manufaktur yang mulai beralih dari tenaga kerja manusia menjadi capital-intensive atau mengandalkan modal seperti menggunakan robot.
“Artinya di line-production itu sudah mulai digantikan dengan posisi posisi yang sebelumnya dikerjakan oleh tenaga kerja manusia, kini digantikan dengan tenaga kerja robot atau tangan robot untuk istilahnya di produksi itu,” kata dia.
Terkait hal tersebut, maka perlu dilakukan upaya dengan memberikan pelatihan kerja terhadap pencari kerja agar memiliki kemampuan sesuai dengan kebutuhan perusahaan di Kota Batam.
“Jadi kalau bisa sudah dari awal kita siapkan tenaga kerja kita itu dengan kemampuan yang dibutuhkan dan ini harus didorong, baik itu lembaga pelatihan kerja swasta, balai latihan kerja di Batam itu harus disegerakan dan juga perguruan tinggi maupun sekolah-sekolah vokasi juga harus berperan dan mendorong tenaga kerja ini punya kemampuan yang dibutuhkan di Batam,” ujar dia.
Sumber: Antara News