TANJUNGPINANG (HK) Renovasi Gedung gonggong sebagai ikon Kota Tanjungpinang yang rencananya akan dilaksanakan tahun ini batal karena kondisi keuangan daerah.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tanjungpinang, Rusli mengaku bahwa renovasi gedung gonggong menjadi salah satu kegiatan yang dirasionalisasi karena kondisi keuangan daerah yang tidak memungkinkan.
“Kita sudah persiapan, tahap perencanaan juga sudah, tinggal lelang tapi memamg anggarannya tidak ada,” kata Rusli.
Ia menjelaskan rencana renovasi yang akan dilakukan pada gedung gonggong adalah berupa penggantian kaca gedung yang sudah pecah, perbaikan atap, dan interior di dalam gedung yang akan dipercantik.
Karena sebagai icon Ibukota Provinsi Kepri, seharusnya gedung gonggong memang harusnya terlihat layak dna dalam perawatan yang baik. Karena cukup banyak wisatawan yang hadir dan mengunjungi gedung gonggong untuk berfoto.
Rusli menjelaskan renovasi ini rencananya akan kembali dianggarkan pada penetapan APBD murni tahun 2025. Namum hal ini juga masih menunggu kondisi keuangan Pemko Tanjungpinang.
“Kalau di APBD Perubahan memang tidak dianggarkan, karena waktunya juga terlalu singkat. Minimal ini pengerjaan memakan waktu 120 hari,” jelas Rusli.
Sebagai icon wisata Kota Tanjungpinang, Gedung Gonggong memang saat ini terlihat sangat kusam dan kurang dirawat. Meskipun banyak event dan kegiatan yang sering digelar di kawasan ini. (rri)