TANJUNGPINANG (HK) – Rangkaian Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kelurahan di Kota Tanjungpinang resmi berakhir hari ini, Kamis (23/1).
Dua kelurahan terakhir yang menggelar Musrenbang adalah Kelurahan Kemboja dan Kelurahan Tanjungpinang Barat, Kecamatan Tanjungpinang Barat.


Kepala Bappelitbang Kota Tanjungpinang, Riono, mengatakan bahwa seluruh rangkaian Musrenbang tingkat kelurahan telah diselesaikan dalam 9 hari secara maraton. Setelah ini, Musrenbang tingkat kecamatan dijadwalkan berlangsung pada 3-4 Februari, sedangkan Musrenbang tingkat kota direncanakan digelar 26 Februari mendatang, sebelum memasuki bulan suci Ramadan.
Pelaksanaan Musrenbang tingkat kota menunggu pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih. Namun, berdasarkan informasi terakhir, pelantikan dijadwalkan pada 6 Februari. Karena itu, agenda Musrenbang tingkat kota tetap kami jadwalkan pada 26 Februari,” ujar Riono, dalam Musrenbang Kelurahan Kemboja yang digelar di Yayasan Xin Ling Fa Men Buddha, jalan Bakar Batu.
Riono menekankan, kehadiran anggota DPRD dalam Musrenbang sangat penting untuk mempercepat proses pengusulan program. Menurutnya, beberapa kegiatan dapat direalisasikan lebih awal tanpa harus menunggu tahun anggaran 2026.
“Kami ingin memastikan usulan dari masyarakat dapat segera ditindaklanjuti. Dengan kehadiran DPRD, beberapa program bisa langsung dimasukkan dalam pokok-pokok pikiran dewan dan direalisasikan lebih cepat,” jelasnya.
Selain Musrenbang tingkat kelurahan, kecamatan, dan kota, Pemko juga mengadakan Musrenbang tematik guna memastikan seluruh kelompok masyarakat terakomodasi dalam perencanaan pembangunan. Salah satunya adalah Musrenbang Pemuda, yang akan difasilitasi oleh Dispora pada awal Februari.
“Melalui Musrenbang ini, kami ingin mendengar langsung aspirasi para pemuda mengenai program yang sesuai bagi mereka. Dengan demikian, mereka dapat berpikir lebih maju dan lebih aktif dalam pembangunan,” ujar Riono.
Sebelumnya, Musrenbang Perempuan telah dilaksanakan oleh DP3APM pada Desember 2024, menyusul di bulan Januari, Musrenbang Anak akan digelar untuk menampung aspirasi anak-anak dalam pembangunan kota.
Selain itu, Musrenbang Disabilitas, yang dikoordinasikan Dinas Sosial, juga akan digelar untuk memastikan kebutuhan anak-anak serta masyarakat berkebutuhan khusus tidak terabaikan.
“Melalui Musrenbang tematik ini, kami ingin memastikan setiap kelompok masyarakat, dari pemuda, perempuan, anak-anak, dan penyandang disabilitas, memiliki kesempatan yang sama untuk menyampaikan aspirasi dan berpartisipasi dalam pembangunan Kota Tanjungpinang,” jelasnya.
Dalam Musrenbang tersebut, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tanjungpinang, Yulia Tri Mardani, menjelaskan beberapa program pendataan yang sedang dilakukan.
Menurutnya, Sensus Ekonomi sedang berlangsung untuk mendata seluruh usaha yang ada. Selain itu, Sensus Pertanian juga dilakukan guna mengumpulkan data terkait jumlah petani, peternak, dan nelayan.
“Sementara Sensus Penduduk bertujuan untuk mendata seluruh masyarakat tanpa terkecuali, mencakup usia, jenis kelamin, hingga angka kematian,” terangnya. (eza)