– Refleksi Keilmuan dan Pelestarian Budaya Melayu
TANJUNGPINANG (HK) -Masjid Raya Pulau Penyengat menjadi saksi perhelatan Haul Mubarak dan Seminar Sastra Melayu Sultan Abdurrahman Muazzamsyah II Ibnu Raja Muhammad Yusuf Al Ahmadi, Sultan Riau Lingga yang memerintah pada periode 1885–1911. Acara ini diselenggarakan sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa dan peran besar Sultan dalam perkembangan peradaban Melayu, khususnya dalam bidang sastra dan keislaman.


Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau, Dr. Muhammad Faisal, M.Ag., beserta seluruh unsur pimpinan kampus, serta para zuriat keluarga Sultan Abdurrahman Muazzamsyah II dari berbagai wilayah, seperti Singapura, Johor, Trengganu dan Pahang.
Acara dimulai dengan Majelis Zikir Nurul Musthofa yang dipimpin oleh Ustadz Ismail, diikuti oleh rombongan Majelis Taklim ibu-ibu dari Pulau Penyengat yang berjumlah sekitar 100 orang. Suasana khidmat semakin terasa dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an dan pembacaan manaqib serta syair-syair yang mengisahkan perjalanan hidup Sultan Abdurrahman Muazzamsyah II.
Dalam sambutannya, Dr. Muhammad Faisal, M.Ag., menyampaikan bahwa Haul Sultan Abdurrahman Muazzamsyah II merupakan agenda tahunan yang rutin dilaksanakan sebagai bentuk penghormatan kepada sosok Sultan yang namanya diabadikan sebagai nama perguruan tinggi STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau.
“Kegiatan ini bukan sekadar mengenang sejarah, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkuat nilai-nilai kebudayaan dan keislaman dalam kehidupan akademik. Semoga dengan adanya kegiatan ini, kita dapat terus menjaga dan melestarikan warisan intelektual dan spiritual yang telah diwariskan oleh para pendahulu,” ujar Dr. Faisal pada Sabtu, (8/2).
Sementara itu, perwakilan dari pihak zuriat Sultan Abdurrahman Muazzamsyah II menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas terselenggaranya acara ini. Mereka berharap nilai-nilai kepemimpinan, keilmuan, dan kebudayaan Melayu yang telah diwariskan oleh Sultan dapat terus dijaga dan dikembangkan oleh generasi masa kini.
Sebagai penutup, seluruh peserta melaksanakan ziarah ke makam Raja-raja Pulau Penyengat, sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi almarhum zuriat Sultan Abdurrahman Muazzamsyah II serta tokoh-tokoh Kesultanan Riau Lingga lainnya.
Diharapkan, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang refleksi historis, tetapi juga memberikan inspirasi bagi masyarakat dan akademisi dalam menggali serta melestarikan sejarah dan kebudayaan Melayu yang kaya akan nilai-nilai intelektual dan spiritual. (r/eza).
: