Menu

Mode Gelap
Gelar Operasi Pasar Murah, Roby Tinjau Stabilitas Harga dan Stok Bahan Pokok Pemkab Natuna Siap Perbaiki Loudspeaker Masjid Agung. Kontraktor, Konsultan dan Penyedia Barang Gelar Demonstrasi di Kantor Bupati Natuna. Lis Minta Satpol PP Harus Tegas, Humanis dan Berwibawa Kapolresta Tanjungpinang Berikan Penghargaan Berikan Penghargaan ke Kanit Gakkum Sat Polairud, Iptu Syafril Bersama Dua Warga, Terkait Respon Cepat Penyelamatan Percobaan Bunuh Diri Mahasiswi Lompat dari Jembatan Dompak Ribuan Honorer Pemko Tanjungpinang Bakal Terima THR, Lis Sebut Sebagai Bentuk Apresiasi dan Perhatian

PINANG

Dugaan Mark Up, Proyek Sarana Bangunan Gedung Radioterapi RSUD RAT Rp3,59 M Akan Dilaporkan ke Polda

badge-check


					Bangunan gedung RSUD RAT Provinsi Kepri Perbesar

Bangunan gedung RSUD RAT Provinsi Kepri

TANJUNGPINANG (HK) – Dugaan mark up atau penggelembungan harga satuan proyek pengadaan belanja modal bangunan gedung Radioterapi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Ahmad Tabib (Tabib) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) senilai Rp3,59 miliar akan dilaporkan ke Polda Kepri.

Proyek kegiatan penyediaan fasilitas pelayanan, sarana, prasarana, alat kesehatan untuk usaha kesehatan perorangan (UKP) rujukan, usaha kesehatan masyarakat (UKM) dan UKM rujukan ini dibiaya APBD Provinsi Kepri.

Berlokasi di belakang RSUD RAT dengan kontraktor pelaksana CV Mega Wahana dan konsultan pengawas CV Prima Kreasi Arsindo Consultant dengan waktu 90 hari kalender dimulai sejak 2 September lalu ini disinyalir banyak ditemukan ketimpangan.

Bahkan, dari proses tahapan tender lelang proyek tersebut menurut informasi yang didapat sudah di kondisikan pemenangnya kepada perusahaan tertentu yang dinilai tidak profesional dalam mengerjakannya.

“Kami akan melaporkan proyek sarana Radioterapi RSUD RAT ini ke Polda Kepri melalui Direskrimsus Polda, karena dari awal proses tender proyek ini sudah masalah,” kata Ketua DPD Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Provinsi Kepri Daniel Humendru, ST., Kamis (02/01/2025).

LAKI Kepri lanjut Daniel juga akan meminta penjelasan kepada PPK proyek sarana gadung Radioterapi RSUD RAT dan pejabat terkait untuk menjelaskan secara mendetail terkait dengan adanya dugaan mark up pada pekerjaan proyek tersebut yang dibiayai APBD Kepri.

Dikatakan, proyek ini sebelumnya dikerjakan bertahap dari awal pembangunan fisik bunker RSUD RAT Kepri sebesar sekitar Rp18 miliar.

“Dari hasil penelusuran di lapangan baru-baru ini, meskipun sudah melewati dari waktu pengerjaan, sebagian ruangan gedung Radioterapi masih belum siap di cat,”ungkapnya.

Begitu juga dengan pekerjaan landscape taman di luar sekitar gedung Radioterapi saluran drainase atau parit keliling, pasangan batu dan batu kali serta pekerjaan lainnya belum selesai.

“Kemudian, sejumlah AC atau alat pendingin ruangan yang sudah terpasang tampak sepertinya barang second atau bekas,”jelasnya

Begitu juga tata letak pemasangan alat pendingin ruangan ini tidak rapi dan terkesan asal pasang.

“Sementara di persyaratan operator alat berat untuk mempersulit kontraktor lain masuk, namun hasil kerja sepertinya tidak sesuai dengan harapan. Kita lihat masih berantakan seperti taman dan parit samping, begitu juga parit landscape tidak ada,” ungkapnya.

Ia mensinyalir proyek pengadaan sarana pendukung gedung Radioterapi tersebut diduga di mark up atau adanya penggelembungan harga dari spesifikasi.

“Kalau kita lihat dan amati proyek tersebut, pengerjaannya kemungkinan ada yang tidak sesuai dengan spesifikasi dari rencana anggaran biaya (RAB).

Sehingga kemungkinan besar proyek tersebut terjadi mark up yang banyak menguntungkan pihak kontraktor,” katanya.

Ia juga menduga proyek tersebut sudah dikondisikan dari awal sehingga ada kongkalikong permainan dari pihak kontraktor, pejabat pembuat komitmen (PPK), Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan pihak tertentu.

Ia menyebutkan, seperti dalam riancian RAB yang tertera, ada salah satu item pekerjaan AC Split Wall 2 PK merek Daikin sebanyak 15 unit dengan harga per satuan sekitar Rp11.701.316, dengan total harga Rp175.519.000.

Kalau AC merek tersebut yang baru dijual dipasaran per unit seharga sekitar Rp7 jutaan.

Dengan demikian, diduga harga dalam RAB tetsebut di mark up. Ada juga pekerjaan pengadaan dan pemasangan closet duduk dengan total 12 unit dimana per satu unit harga satuan Rp4.395.160.

Kemudian, pekerjaan landscape galian tanah biasa Rp52.565.997 yang belum selesai dikerjakan.

“Padahal proyek tersebut sudah habis masa pekerjaannya yang tentunya termin sudah dicairkan 100 persen,” katanya.

Belum lagi lanjut dia, pekerjaan pengadaan dan pemasangan kusen pintu dan jendela yang nilainya cukup besar dengan total Rp299.934.558, pekerjaan penutup lantai dan dinding Rp349.067.239, pekerjaan instalasi plumbing atau sistim pemipaan yang berfungsi untuk menyediakan air bersih dan membuang air limbah dalam suatu bangunan Rp231.560.385 dan pekerjaan lainnya yang diduga di mark up.

“Kita akan mengumpulkan bukti-bukti yang kuat di lapangan berikut dengan menghitung nilai mark up dan kerugiannya. Setelah lengkap, kami akan melaporkannya ke Polda Kepri,” tegasnya. (eza)

Baca Lainnya

Gelar Operasi Pasar Murah, Roby Tinjau Stabilitas Harga dan Stok Bahan Pokok

17 Maret 2025 - 21:10 WIB

Bupati Bintan Roby Kurniawan saat meninjau pedagang pasar Tanjung Uban

Lis Minta Satpol PP Harus Tegas, Humanis dan Berwibawa

17 Maret 2025 - 18:10 WIB

Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansyah saat memberikan pengarahan kepada jajaran Satpol PP Kota Tanjungpinang di kantor Satpol PP, Senin (17/3).

Kapolresta Tanjungpinang Berikan Penghargaan Berikan Penghargaan ke Kanit Gakkum Sat Polairud, Iptu Syafril Bersama Dua Warga, Terkait Respon Cepat Penyelamatan Percobaan Bunuh Diri Mahasiswi Lompat dari Jembatan Dompak

17 Maret 2025 - 16:36 WIB

Upacara penyerahan penghargaan terhadap penyelamat seorang wanita (Mahasiswi-red) yang berupaya bunuh diri dengan melompat dari Jembatan Dompak, Kota Tanjungpinang beberapa waktu lalu, di Lapangan Bhayangkara Mapolresta Tanjungpinang, Senin (17/03/2025).

Ribuan Honorer Pemko Tanjungpinang Bakal Terima THR, Lis Sebut Sebagai Bentuk Apresiasi dan Perhatian

17 Maret 2025 - 15:10 WIB

Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah didampingi Wakilnya Raja Ariza

Warga Siap Laporkan Swalayan di Tanjungpinang Penjual Beras Oplosan ke Polda Kepri

17 Maret 2025 - 14:01 WIB

Perbandingan beras yang diduga di oplos dan kadaluarsa
Trending di BERITA TERKINI