Menu

Mode Gelap
Antusias Siswa MIN 1 Batam Ikuti Lomba Futsal dan Menggambar pada Class Meeting Semester I PHU: Manasik Haji Mandiri, Langkah Kesiapan Jamaah untuk 2025 MAN 2 Batam Adakan Class Meeting sebagai Ajang Kebersamaan dan Sportivitas Siswa E-commerce Dorong Daya Beli Jelang Nataru 2024, Transaksi Tembus Rp40 Triliun Gregoria Mariska Tunjung Tersingkir dari BWF World Tour Finals 2024 Wujudkan Pemerataan layanan Internet, Dinas Komunikasi dan Informatika Bintan Sebar 64 Akses

BERITA TERKINI

Dipicu Perubahan Cuaca, Dinkes Tanjungpinang Prediksi Angka DBD Meningkat

badge-check


					Kepala Dinkes Kota Tanjungpinang, Rustam. Perbesar

Kepala Dinkes Kota Tanjungpinang, Rustam.

TANJUNGPINANG (HK) — Dipicu perubahan pola musim cuaca, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Rustam memprediksi, angka demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu berpotensi meningkat.

Rustam menyebutkan, sejak bulan Maret sampai April 2024 curah hujan cukup tinggi setelah musim panas. Kemudian, di bulan Mei 2024 cuaca kembali panas dan sesekali terjadi hujan.

“Siklus kehidupan nyamuk aedes aegypti atau nyamuk demam berdarah di saat musim panas biasanya bertelur. Semakin lama cuaca panas, maka makin banyak telur yang berkumpul,” sebutnya pada Rabu (15/5/2024).

Lanjut Rustam, kemudian setelah turun hujan, telur tersebut dengan mudah menetas jadi nyamuk, sehingga dikhawatirkan terjadi peningkatan kepadatan nyamuk yang kemudian berimplikasi terhadap meningkatnya kasus DBD.

“Telur nyamuk demam berdarah bisa bertahan berbulan-bulan bahkan bertahun-bertahun,” ujar Rustam.

Rustam mengatakan, nyamuk aedes mencari air tergenang untuk bertelur, misalnya di dalam bak mandi, di bawah kulkas, dispenser, termasuk di ban bekas atau botol minuman mineral yang ada di sekitar rumah.

Oleh karena itu, masyarakat atau keluarga diimbau agar di lingkungan rumah tak ada tempat atau wadah yang memungkinkan untuk nyamuk aedes berkembang biak.

“Perkembangan nyamuk sangat cepat, dalam tujuh hari sudah bisa jadi dewasa,” ungkapnya.

Dikatakan Rustam, upaya antisipasi peningkatan kasus DBD terus dilakukan pihaknya dan jajaran, dengan cara rutin memberikan informasi dan penyadaran kepada masyarakat untuk melakukan gerakan 3M Plus.

3M plus yakni, menutup tempat penampung air supaya nyamuk tak bisa menempatkan telur, lalu menguras bak mandi secara berkala, serta mendaur ulang atau mengubur barang-barang bekas agar tidak bisa dimanfaatkan untuk genangan air.

Sementara plusnya itu, menggantung sembarangan pakaian di rumah, sebaliknya disimpan di lemari tertutup. Pakaian yang tergantung di ruang terbuka, menjadi tempat istirahat yang nyaman bagi nyamuk.

Kemudian, tempat keluar masuk nyamuk dipasang kawat pasar atau kelambu. Lalu, bisa pula menyimpan tanaman tertentu seperti serai dan lavender untuk mengusir nyamuk. (ant/per).

Baca Lainnya

Kemenag Kota Tanjungpinang Raih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik

13 Desember 2024 - 14:32 WIB

Transformasi Akademik Menuju Universitas Islam Terdepan, STAIN Kepri Wisuda 193 Sarjana

13 Desember 2024 - 14:14 WIB

LSM Getuk Bakal Laporkan Dugaan Korupsi Diskominfo Kepri ke Polda

11 Desember 2024 - 13:25 WIB

Sidang Perdata, Oknum Notaris Disebut Terima 10 Sertifikat Tanah Milik Penggugat

4 Desember 2024 - 11:50 WIB

Jelang Natal, Rutan Tanjungpinang Perkuat Pengamanan dan Penggeledahan Blok Tahanan

3 Desember 2024 - 17:23 WIB

Trending di PINANG