Menu

Mode Gelap
Dua Kapal Isap Pasir Bendera Malaysia Ditangkap KKP di Perairan Batam MTs Hang Nadim Buka PPDB Tahun Ajaran 2025/2026, Segera Daftar! Tingkatkan Kualitas Pendidikan di era Digital, SDIT Al-Kautsar Madani Gelar Pelatihan Guru Perkuat Kemitraan dan Sinergitas, Kapolres Tanjungpinang Gelar Ngobrol Bareng dengan Awak Media Nasib 208 Pegawai PPPK Natuna, TPP Tahun Ini Tak Dianggarkan IHSG Diprediksi Melemah Jelang Akhir Pekan di Minggu Kedua Oktober

EKONOMI

Dari Laut ke Dapur: Kisah Pilu Pembuat Kerupuk Karang di Barelang

badge-check


					Dewi pembuat kerupuk karang di setokok Barelang
Foto:Atika/HarianHaluanKepri Perbesar

Dewi pembuat kerupuk karang di setokok Barelang Foto:Atika/HarianHaluanKepri

BATAM (HK) – Proses pembuatan kerupuk karang oleh Dewi sangat bergantung pada hasil tangkapan ikan suaminya, yang bekerja sebagai nelayan di Teluk Air, Setokok, Barelang.

Kerupuk karang ini tidak hanya menjadi makanan ringan, tetapi juga merupakan simbol kuliner khas Teluk Air yang dihargai oleh masyarakat setempat.

“Pendapatan dari kerupuk per hari sangat bergantung pada suami saya. Jika suami mendapatkan banyak ikan, saya bisa memproduksi kerupuk. Namun, jika tidak ada ikan, saya tidak bisa membuatnya. Terkadang, dia hanya membawa pulang dua kilogram ikan, bahkan kadang tidak ada sama sekali,” jelas Dewi saat ditemui pada Rabu, (2/10/2024).

Ia menjelaskan bahwa harga kerupuk karang yang dihasilkannya adalah Rp70 ribu per kilogram. Dalam sehari, ia bisa menjual sekitar dua kilogram kerupuk jika ada pembeli yang datang ke rumahnya.

“Kami hanya menjual kerupuk ini di rumah, karena tidak ada tempat lain untuk menjualnya,” tambahnya.

Proses pembuatan kerupuk karang dimulai dengan merebus bahan, kemudian memasukkannya ke dalam kulkas hingga mengeras. Setelah itu, kerupuk dipotong, dibentuk, dan dijemur.

“Waktu penjemuran tergantung cuaca, jika cuaca cerah, biasanya saya jemur di pagi hari dan sore sudah kering dan siap digoreng,” kata Dewi.

Kerupuk karang yang dihasilkan tidak hanya memberikan penghasilan tambahan bagi keluarga Dewi, tetapi juga menjadi salah satu alternatif sumber pangan bagi masyarakat sekitar.

Dengan keunikan rasa dan teksturnya, kerupuk karang ini semakin diminati dan menjadi bagian dari tradisi kuliner lokal.

Dewi berharap, ke depannya, usaha pembuatan kerupuk karangnya dapat berkembang lebih baik, sehingga dapat memberikan manfaat lebih besar bagi keluarganya.

Dia juga berharap dapat menjalin kerjasama dengan para pedagang lokal untuk memperluas jangkauan pemasaran kerupuk karang tersebut.

“Dengan begitu, kami bisa lebih mandiri dan meningkatkan perekonomian keluarga,” tutupnya. (cw02)

Baca Lainnya

Dua Kapal Isap Pasir Bendera Malaysia Ditangkap KKP di Perairan Batam

11 Oktober 2024 - 20:03 WIB

MTs Hang Nadim Buka PPDB Tahun Ajaran 2025/2026, Segera Daftar!

11 Oktober 2024 - 15:48 WIB

Tingkatkan Kualitas Pendidikan di era Digital, SDIT Al-Kautsar Madani Gelar Pelatihan Guru

11 Oktober 2024 - 15:40 WIB

IHSG Diprediksi Melemah Jelang Akhir Pekan di Minggu Kedua Oktober

11 Oktober 2024 - 14:31 WIB

Penggunaan BMN Capai Rp374,6 Triliun dalam Sepuluh Tahun

11 Oktober 2024 - 13:02 WIB

Trending di EKONOMI