TANJUNGPINANG (HK) — Melalui program balai latihan kerja (BLK) hingga pemagangan, salah satu cara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri), dalam upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja di daerah itu.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kepri, Mangara Simarmata menyebutkan, bahwa Gubernur Kepri Ansar Ahmad terus proaktif melobi Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI untuk mendapatkan dukungan peningkatan kualitas pelatihan di BLK.
“Kemnaker siap memberikan dukungan untuk melengkapi fasilitas dan peralatan BLK di Kabupaten Karimun, sehingga dapat beroperasi maksimal sesuai tujuan pendiriannya,” sebutnya pada Senin (27/5/2024).
Lanjut Mangara, gedung workshop BLK di Karimun akan fokus pada pelatihan keahlian teknik las, kelistrikan, dan mekanikal (alat berat), untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil yang sesuai dengan kebutuhan industri di daerah Karimun dan Provinsi Kepri pada umumnya.
Selain itu, kata dia, Disnaker Kepri juga membuka kembali program pemagangan perusahaan tahun 2024, yang bertujuan untuk meningkatkan kesempatan kerja bagi para pencari kerja di wilayah Kepulauan Riau.
Pemagangan masuk dalam kategori pelatihan di industri, dengan tujuan meningkatkan keahlian, pengetahuan, dan sikap kerja para pencari kerja.
“Jika mereka memiliki kemampuan yang bagus, pasti akan mudah terserap di pasar kerja,” ujar Mangara.
Pendaftaran magang tenaga kerja dapat diakses melalui laman ayomagangvokasi.id dengan memilih lokasi di Kepri. Pada laman tersebut akan muncul beberapa perusahaan yang menyelenggarakan program magang beserta jabatan yang tersedia.
“Dokumen persyaratan dapat langsung dikirimkan melalui formulir ke perusahaan penyelenggara untuk proses seleksi,” ungkapnya.
Mangara mengatakan, bahwa penduduk yang bekerja di Kepri umumnya didominasi oleh lulusan SMA/sederajat. Dari data BPS menunjukkan dari total 1.003.390 ribu orang penduduk yang bekerja di Kepri, jumlah penduduk yang berpendidikan SMA mencapai 31,21 persen, dan pekerja yang berpendidikan SMK berjumlah 19,02 persen.
“Umumnya angkatan kerja kita didominasi oleh pendidikan SMA. Jadi dinamikanya sekarang jumlah angkatan kerja terus bertambah, namun angka pengangguran yang turun. Ini merupakan indikasi yang sangat positif,” katanya.
Sementara, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kepri pada Februari 2024 turun sebesar 0,67 persen poin menjadi 6,94 persen dibandingkan dengan Februari 2023. (ant/per).