JAKARTA (HK) – Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti, H. Muhammad Adil, SH, MM, memboyong sejumlah pejabatnya, mulai dari Sekretaris Daerah (Sekda), para Asisten Setdakab, Staf Ahli Bupati, para Kepala OPD, camat, beserta puluhan kepala desa, ke Kantor Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), di Jakarta, Rabu (18/1/2023).
Rombongan bupati diterima langsung oleh Direktur Regional I Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas, Abdul Malik Sadat Idris, ST, M.Eng.
Secara umum, Bupati Adil pun menyampaikan kondisi kabupaten yang dipimpinnya. Mulai dari minimnya infrastruktur, tingginya angka kemiskinan ekstrem, rendahnya sumber daya manusia (SDM), dan juga isu isu penting lainnya.
“Sebenarnya kami ini (Meranti) terlupakan oleh pemerintah pusat. Sejak Indonesia merdeka hingga kini, sudah 14 tahun Meranti dimekarkan. Namun perhatian pemerintah pusat sangat minim sekali. Makanya hari ini, kami datang untuk mengingatkannyaa,” kata Bupati Meranti.
Lebih lanjut menurut Muhammad Adil, Bappenas merupakan kementerian yang memiliki tugas dan fungsi perencanaan, dan sebagai dasar serta pedoman, bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan nasional.
“Untuk itu, kami berharap Bappenas dapat menindaklanjuti usulan dan masukkan yang telah disampaikan oleh Pemkab Kepulauan Meranti,” ujarnya.
Sementara itu Direktur Regional I Bappenas, Abdul Malik Sadat Idris, menyampaikan bahwa, pertemuan pihaknya dengan Pemkab Meranti merupakan tahap awal. Untuk itu dia ingin fokus pada hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat banyak terlebih dahulu.
“Hari ini kita kick off dulu. Untuk tahap awal, kita mesti kuatkan pendapatan masyarakat berbarengan dengan infrastruktur. Jadi perekonomian daerah bisa berputar dulu,” katanya.
Abdul Malik mengaku bahwa selama ini ada stigma bahwa Provinsi Riau merupakan daerah yang kaya, seakan tidak memerlukan bantuan. Tetapi, tambahnya, ternyata masih ada kabupaten yang mengalami ketimpangan dengan kabupaten/kota lainnya di Riau.
“Ternyata masih ada yang tertinggal. Daerah seperti ini (Meranti) perlu mendapat atensi khusus,” sebutnya.
Dia juga memerintahkan kepada para pejabat eselon III, dan perencana dijajarannya, untuk mengagendakan dan melihat langsung kondisi rill di Kepulauan Meranti. Dia juga mengajak perencana dari direktorat lainnya, ikut turun dan mempelajari kondisi di lapangan.
“Ini jadi sarana pembelajaran, terutama perencana muda lintas sektor di Bappenas. Jangan kita hanya merencanakan dari atas langit. Daerah Meranti ini bisa jadi studi kasus untuk memperbaiki strategi kebijakan nasional,” ungkapnya.
Audiensi itu juga disambungkan lewat zoom meeting dengan berbagai direktorat untuk bisa membicarakan dan mengusulkan, program yang dapat dilakukan untuk Kepulauan Meranti.(r)