BATAM (HK) — Semakin berkembangnya industri di Batam, sektor jasa dan manufaktur menjadi pilar utama dalam penyerapan tenaga kerja.
Pada semester I tahun 2023, pertumbuhan positif industri di Batam memberikan dampak besar pada Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK).
Menurut Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, sektor jasa berhasil menyerap hampir 52,63% tenaga kerja, sementara sektor manufaktur mencapai 44,07%.
Hal ini sejalan dengan perkembangan positif empat sektor industri utama di Batam, yaitu industri makanan, karet dan plastik, perumahan, kawasan industri dan perkantoran, serta perdagangan dan reparasi.
Ariastuty menekankan komitmen BP Batam untuk mempercepat investasi dengan fokus pada kemudahan perizinan dan pelayanan.
“Kami berharap upaya ini dapat meningkatkan daya tarik bagi calon investor dan memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi masyarakat Batam,” ujarnya pada Rabu (3/1).
Pada Triwulan III 2023, lima sektor sekunder mendominasi realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Batam. Industri mesin, elektronik, instrumen kedokteran, peralatan listrik, presisi, optik, dan jam menjadi penyumbang tertinggi investasi asing dengan capaian US$53,68 juta.
Disusul oleh industri makanan dengan nilai investasi sebesar US$40,58 juta dan industri karet dan plastik dengan US$19,28 juta.
Kementerian Investasi mencatat pertumbuhan pesat pada sektor industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lain, yang mencapai nilai investasi sebesar US$1,6 juta.
Ariastuty berharap bahwa inisiatif BP Batam untuk menarik investor akan terus berjalan lancar, memberikan kontribusi positif pada ekonomi dan lapangan kerja di Batam. (dian)