JAKARTA (HK) – Amnesty International Indonesia bersama aktivis pembela HAM dan tokoh masyarakat Indonesia bakal menggelar aksi damai menuntut Israel mengakhiri kekerasan di Jalur Gaza, Palestina, Jumat (27/10/2023).
Aksi rencananya bakal digelar di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) untuk Indonesia yang berada di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. AS adalah ‘sekutu’ Israel yang selalu mendukung Negara Yahudi itu terkait konflik dengan Palestina.
Aksi Amnesty dan sejumlah aktivis HAM itu akan digelar di depan Kedubes AS mulai pukul 14.00 WIB.
Dalam undangan aksi yang telah dikonfirmasi, Amnesty menyinggung soal Jalur Gaza yang sudah luluh lantak akibat serangan serampangan Israel. Mereka juga menyinggung soal rumah sakit di Gaza yang dilaporkan nyaris kolaps.
“Kekerasan yang terus mengorbankan warga sipil ini tidak bisa dibiarkan. Selain Israel, negara-negara sekutunya seperti Amerika Serikat harus didesak untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina,”.
Sejumlah tokoh seperti Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia (AII) Usman Hamid, Pelapor khusus PBB atas HAM di Korea Utara 2010-2016 Marzuki Darusman, Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia Sasmito Madrim, hingga ketua dan aktivis Amnesty Chapter bakal hadir dan berorasi.
Selain itu disebutkan aksi itu akan pula diikuti sejumlah organisasi sipil dan kelompok sipil lain seperti YLBHI, Gusdurian, hingga Milk Tea Alliance.
Sebagai informasi, Gaza kian krisis usai nyaris tiga pekan pasukan Israel dan Hamas berperang. Imbas perang ini, ribuan orang meninggal.
Fasilitas kesehatan di Gaza juga mulai kewalahan karena alat kesehatan yang makin tipis dan generator yang minim.
Mereka perlu bantuan obat-obatan dan alat lain untuk menyelamatkan banyak pasien. Namun, hingga kini bantuan kemanusiaan belum bisa masuk ke Gaza lantaran Israel memblokade total Jalur Gaza.
“Saat ini, Israel juga tengah melakukan penghukuman kolektif ke warga sipil Gaza dengan menutup akses masuknya makanan, air bersih, dan bahan bakar. Padahal Jalur Gaza sudah luluh lantak akibat serangan serampangan Israel,”.
“Banyak keluarga yang hancur dan bangunan yang runtuh. Rumah-rumah sakit di Gaza pun kini nyaris kolaps, diperparah lagi dengan ekonominya yang hancur akibat blokade illegal Israel selama 16 tahun, sebagai hasil sistem penindasan Apartheid yang diterapkannya kepada warga Palestina,” imbuhnya.
Sumber: CNN Indonesia